This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 17 Desember 2014

" Paku itu Menatapku Kaku. . "



Panas matahari mungkin sudah biasa
Dinginnya pun tak bisa menggantikannya
Disetiap ujung pun terlihat olehnya
Setiap karatan yang menyakitkan

Mungkin ada empat atau juga bisa lima
Saling berdampingan
Mendukung, menopang satu sama lain
Untuk saling menguatkan apa yang dihadapi

Empat kaku saling tatap kaku
Entah apa yang dituju
Mereka bersatu dalam tabu
Ah mungkin hanya lamunanku

Yang berkhayal akan berteman dengan paku
Mungkin lebih baik,
Atau bisa juga menerkamku
Semisal mereka yang tak pernah menyapaku

Atau mungkin salahku
Yang terbiasa terdiam akan kaku
Seperti paku, sudah tertancap dengan debu
Ah itu cuma sekedar lamunanku

Oh u u u u
Paku itu diam




Idebry, 18 Desember 2014

Selasa, 16 Desember 2014

" Sapamu Itu Warnaku "



Antar teguran bunga dan rerumputannya
Saling sapa tak mengirama keduanya
Bunga pun bisa layu juga
Apa lagi rerumputannya . .

Terkadang terdengar saling sapa
Hai apa kabarmu? bunga pun berteriak halus
Rerumputan pun diam
ntah mengapa aku pun juga diam

Jarak pandang hanya ungkapan warna
Apabila hitam sedihpun jua
Mungkin bisa berwarna putih
Tanda yang mungkin berarti terang atau lainnya

Terkadang bunga pun menunjukan warnanya
Warna yang mungkin bisa diartikan, atau mungkin didengar
Bisa juga dilihat sebelah makna arti warna itu
Aku pun bisa sedikit mengartikannya

Warna yang ntah ada suara
Suara saling sapa diantara keduanya
Untuk mengerti akan saling mengerti
Apakah mereka akan mengerti tentang warna ini ?

Mungkin hanya kita yang mengerti.
Entah bunga dengan rumput-rumput lainnya
Atau kita dengan warna-warnanya


Idebry, 17 Desember 2014

Senin, 15 Desember 2014

" Langit pun Ikut Turun Tangan "



Hartaku hampa karena hartamu
Sekejap datang untuk memberitahu
Apakah ini menjadi suatu hal yang tabu
Karena harta ini bukan milikku

Kekayaan nusa lebih dari sekedar harta
Sekejap bangsa ingin lebih membabi buta
Bukan siapa yang jadi raja 
Tetapi siapa yang berkuasa

Sekecap air menjawabnya
Terkadang laut pun membantunya
Saling sapa akan nikmatnya
Mungkin lebih terpikir oleh nafsunya

Jatuh tergeletak pun sudah biasa
Demi sesuap hati ingin mengambilnya
Harta demi harta datang dengan murka
Mungkin bukan harta miliknya

Langit menangis dengan bahagia
Turun batu untuk mengkasarinya
Turun api dalam amarahnya
Mungkin ini perkara kemarahan dewa

Sekedar rasa ingin tahu
Bahwa langit hanya tergesa malu
Malu akan budak yang tak ragu
Tak ragu rakus dalam belenggu



Minggu, 14 Desember 2014

" Entah Apa atau Mengapa "



Hakikat sajak terkadang berirama
Ada yang A dan selalu A
Ada juga yang B dan selalu B
Tetapi ada juga yang tak berirama
Maunya apa ?

Terkadang datang dengan salam
Ada juga yang datang dengan acuhan
Mungkin sombong atau sekedar tak kenal
Entah maunya apa ?

Berfikir untuk kejelasan makna
Tetapi banyak yang berfikir untuk nafsu belaka
Semoga saja tidak, apa maunya ?
Sajak pun tidak mau

Apa yang baik belum tentu benar
Karena yang jahat belum tentu buruk
Presepsinya saja yang mungkin salah makna
Itu entah maunya bagaimana . .

Surga dan neraka terkadang jadi pilihan
Ada juga hanya menjadi embel-embel pikiran
Terkadang jadi isu akan keberadaan
Itu tergantung hati dan iman
Entah Surga atau Neraka . .?
Entah maunya apa . .




"Ketika Bulan pun Ikut Bertasbih"



Serintih malam seakan datang menghampiri
Hap, hap, secara perlahan datang dengan janji
Aku kegelapan dengan sejuta gemerlap
Aku datang dalam dunia perkara gelap
Hap, hap, aku pun datang, malam berbicara...

Engkau yang kuat akan merasa kuat
Kuat akan arti sabar menjalani kegelapan
Malam tak berhenti untuk menggoda
Banyaknya kaum yang penuh buta

Engkau yang lemah akan merasa jatuh
Jatuh tersungkur dengan penuh rasa
Rasa pahit yang mungkin bahagia
Karena mereka sudah jatuh buta

Cobalah mengerti akan arti malam
Dingin, gelap yang saling sapa
Engkau tau akan arti malam
Ada arti cahaya ketika malam datang

Satu titik datang dengan rasa iba
Bulan datang dengan sinar pahala



Tangerang, idebry, 15 Desember 2014

Rabu, 10 Desember 2014

"Ngegurit Ingkang Setunggal"

"Ingkang Wengi Ono Cerito"


Semilir angin lan werno-werno
Nyapu tangisan dalem ati njero
Amarga gawean saben dino
Sing mikirake rumongso 

Ngerasani becik ing esuk dina
Mung ngarepake cerito ono tuladha
Wau mbengi loro ati saiki gembiro
Amargi ngerasani ing njero rogo

Kembang ingkang padhang podo mbeksa
Badhe rawuhipun kang suro nyapu dunya
Amargi wulan teka nggawa cerita





Tangerang, Idebry Wuren, 10 Desember 2014

Senin, 08 Desember 2014

Mengapa Harus Saya "Mungkin Ini yang Terakhir" ?


   Mengapa aku kasih judul yang Terakhir, karena aku ingin mempercepat sekilas cerita tempo dulu pas aku belum ganteng hahaha... Tetapi ada kata Mungkin, dikarenakan Mungkin lain waktu aku akan melanjutkan ceritanya lagi...

   Ada istilah, hidup itu tak selalu diatas, mungkin bisa juga dibawah. Artinya, yaa kalian tau sendiri kan hehehe.. Nah disitu aku sering merasakan perputaran roda yang signifikan relatif cepat wkwk .. Dulu aku selalu pergi diajak keMall didaerah Bekasi bersama Bapakku. Ya biasalah Bapakku mempunya profesi dibidang bisnis MLM tetapi beliau sebagai Manajer ntah bagian mana hahaha. Dan aku dengar cerita dari teman-teman Bapakku, beliau sangat fasih dalam berbahasa inggris dan berbicara didepan umum, dan beliau dipercaya sebagai MC di berbagai acara di kantornya. Ya,,, perkiraan gaji sudah diatas cukup bagiku. 

   Tetapi, ada tetapinya wkwk dibalik pekerjaan Bapakku yang sedemikian rupa yang katanya juga diperusahaannya rata-rata omset pendapatan perusahaan perbulan bisa mencapai 2Miliar. Tetapi rumah kita sekeluarga dibilang kecil, cuma ada 1 kamar, 1 gudang, 1 ruang tamu kecil, dapur dan 1 kamar mandi. Itu saja tempatnya berdekatan, bisa dibayangkan saja, kalau tidak bisa bayangkan aku saja hahaha. Dan uang jajanku pada waktu kelas 1SD sampai 3SD itu kurang dari 800rupiah. Naik angkutan umum PP 400rupiah, bayangkan lagi saja dengan kehidupan yang terbalik pada waktu itu. Tetapi bersyukur aja sekarang hahaha.

   Aku dilahirkan menjadi anak ke-2 dari 4 bersaudara. Mungkin aku merasa paling berbeda karena.... Yang pertama, Kakakku jelas anak pertama pasti diutamakan karena dia anak pertama. Yang kedua, Adikku iyang, dia cewe sendiri diantara kita berempat, jadi diutamakan juga karena dia satu-satunya cewe. Yang ketiga, adiku iyo itu anak terakhir, jadi dia selalu dimanja karena dia anak paling bontot. Dan yang terakhir, aku sendiri. Anak pertama bukan, anak terakhir bukan, anak tengah-tengah juga bukan, apalagi cewe sendiri atau cowo sendiri juga bukan. Itulah anehnya saya hahaha tapi diantara kita berempat, cuma aku yang punya keahlian menggunakan tangan kiri atau Kidal, hahaha hebatkan...

Senin, 01 Desember 2014

Mengapa Harus Saya "2" ?


   Untuk melanjutkan cerito kang ngenani aku saking kemarin hari, wkwk terlalu mengacak kata-katanya. 

   Ini diawali dengan adanya sifat pada diriku yang mempunyai banyak rasa penasaran, ingin tahu akan pengalaman-pengalaman yang mungkin bagiku buruk tetapi berharga. Pada malam hari tetapi entah hari apa aku juga lupa. Didepan rumahku ada lapangan olahraga, ada Pendoponya, lapangan bola yang minimalis dan lapangan basket pun juga jadi satu. Ketika malam tersebut aku dan adikku Iyang jalan-jalan dilapangan depan rumahku. Tetapi di Pendopo tersebut tertutup oleh sekat terpal berwarna biru. Pendopo itu kalau istilah di Jawa bisa disebut juga dengan singgahsana kecil diluar rumah, istilah kerennya ya tempat nongkrong. 

   Nah, saking penasarannya aku dan iya pun sering mendekat untuk melihat-lihat. Tau-taunya disana ada acara seperti sekedar kumpulan bapak-bapak arisan. Bisa jadi arisan bisa jadi yang lain hahaha. Ntah aku juga tidak tahu kejelasannya. Menjelang beberapa menit kemudian banyak bapak-bapak sering membuang barang kecil keluar dari sekat tersebut. Benda yang dibuang tersebut pun aku ambil, barangnya berbentuk tabung kecil terbuat dari gabus dan ujungnya terbakar. Mungkin rokok, tapi tidak tahu, setahuku sih rokok hehe. 

   Ketika mengintip karena saking penasarannya apa yang mereka lakukan, kami pun mengintip dan melihat ada bapak yang mengusir mereka sambil menghisap bagian gabus tersebut, seperti benda yang mereka buang sebelumnya. Nah, disitulah aku mencoba ikut-ikutan menghisap gabus atau rokok itu. Jadi kalian jangan sok ya yang bisa ngerokok sekarang hahaha, karena saya sudah tau ngerokok dari TK hehe just kidd. Dulu saya tidak tahu apa yang saya hisap itu rokok, asal hisap saja seperti yang mereka lakukan. Disaat asik-asik menghisap, Ibuku dan adikku Iyo pun datang melihat kami berdua, Ibuku marah besar, tetapi aku tidak tahu kenapa, dan akupun bersama Iyang langsung lari hahahaha. Ntah dibagian mana lucunya tetapi aku tertawa saja karena tidak tahu hahaha.

   Sekian cerita dibagian kedua ini. Mungkin lusa akan kulanjutkan cerita yang ketiga menuju cerita inti. Sugeng enjeng. Suwun...